Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Ibu Guru Cantik

“Selamat siang, Bu,” sapaku pada Bu Diana, guru matematika yang juga merupakan wali kelasku, saat berpapasan di koridor ruang guru. Kulihat wanita cantik itu sedikit memerah, padahal tadi pagi dia tampak baik-baik saja. ”Ibu baik-baik saja?” aku bertanya. “Oh, ya... Ibu baik kok.” suaranya terdengar lembut, sedikit menggairahkan. Bu Diana adalah seorang guru yang cantik dan menawan.Umurnya baru 22 tahun dan belum menikah. Di sekolah, dia adalah idola para murid laki-laki sepertiku.

Teh Ninih

Ustadzah itu pun menyambut tangan sang operator tanpa menyentuhnya sedikitpun sambil tetap menundukkan pandangan dan bergumam, “Assalamualaikum.” Tapi hal itu sudah cukup membuat sang operator menelan ludahnya karena terpana akan keindahan gundukan kembar di dada sang ustadzah yang sekilas tercetak di jubahnya ketika ia menunduk.

Bonus untuk Guru Les Bahasa Inggris

Hari itu Hamid baru pertama kalinya memasuki kompleks perumahan baru di Citra Kencana, dia adalah guru sekolah menengah yang honornya sama sekali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi ditambah setelah berkeluarga dan mempunyai anak bayi. Meskipun istrinya ikut membantu dengan membuat pelbagai makanan snack serta kue-kue kering, namun kebutuhan yang meningkat hanya dapat tertutup kalau di luar jam mengajarnya Hamid memberikan ekstra les. Untunglah di dalam masyarakat Indonesia yang sangat unik peranan ilmu exakta serta bahasa asing mendapatkan tempat tersendiri. Anehnya adalah kemahiran bahasa asing, terutama bahasa Inggris, jauh lebih dihargai daripada bahasa Indonesia sendiri. Bukan hanya orang dewasa merasa sangat bangga jika mampu berbahasa Inggris sehingga bisa mengobrol dengan orang bule di mall atau plaza, anak sekolah dasar pun dipacu oleh orang tuanya untuk ngeles ekstra bahasa Inggris. Oleh karena itu Hamid hari ini memperoleh kesempatan untuk memberikan ...

Senggol Sana Senggol Sini (4)

Mendung sedang bergayut di langit petang. Di sebuah kafe, sekitar jam lima sore, kami berdebat seru ihwal kehidupan seks laki-laki. Kami duduk bertiga sambil menikmati hangatnya secangkir cappuccino. Tiga orang pria; yang pertama Leo, kemudian Johan, dan aku sendiri. Leo sependapat dengan Johan kalau hampir kebanyakan laki-laki pasti pernah berhubungan dengan wanita lain, one nite stand. Aku balik menimpali, tidak hanya laki-laki yang doyan one nite stand, banyak juga kaum wanita yang menganut paham sex just for fun. Itu berdasar pengalamanku dengan Sonya selama ini, dan juga dengan Maya malam kemarin. Tapi, ketika ditanya balik apa yang sebenarnya didapat dari seks sesaat itu, aku hanya diam membisu. "Nggak tahu," jawabku polos. “Kepuasan, mungkin. Karena sudah dapat meniduri istri orang lain.”